Statistik

Pencarian

RSS
Post Icon

Sistem energi pada pencak silat

Pencak silat kategori tanding adalah kategori yang menampilkan dua orang pesilat dari kubu yang berbeda. Keduanya saling berhadapan menggunakan unsur-unsur pembelaan dan serangan, yaitu menangkis, mengelak, mengena, menyerang pada sasaran dan menjatuhkan lawan, penggunaan taktik dan teknik bertanding, ketahanan stamina dan semangat juang, untuk mendapatkan nilai terbanyak (Munas IPSI, 2007:3). 
Menurut Awan Hariono (2006:30) rata-rata pada waktu kerja melakukan fight dalam pertandingan pencak silat diperlukan waktu kira-kira selama 6 detik.Bila pada serangan terakhir masing-masing pesilat melakukan enam jenis serangan dan kaki tidak dapat ditangkap lawan, maka akumulasi waktu yang diperlukan selama proses tersebut menjadi 10 detik dengan demikian sistem energi yang diperlukan adalah sistem energi anaerobik alaktik ATP-PC, sebab waktu kerja hanya memerlukan waktu maksimal 10 detik.
Hal ini sesuai dengan ciri-ciri sistem energi anaerobik alaktik yaitu: (1) intensitas maksimal (2) lama kerja 10 detik (3) irama kerja eksplosif (4) aktifitas menghasilkan adenosin diposphat (ADP + energi) (Sukadiyanto, 2010:54). Pertandingan pencaksilat dilakukan dalam 3 babak dengan 2 menit bersih setiap babak. Selama dalam pertandingan kurun waktu terjadi fight rata-rata 14 kali dalam satu babak. Hal ini menyebabkan kecenderungan adanya sisa pembakaran yang tidak dapat diresintesis menjadi energi kembali untuk itu diperlakukan sistem energi anaerobik laktik agar kerja otot dapat berlangsung lebih lama lagi. Dengan adanya bantuan dari sistem glikosis anaerobik akan dapat memperpanjang kerja otot kira-kira 120 detik. Adapun ciri-ciri dari sistem energi anaerobik laktik menurut Sukadiyanto (2010:54) adalah sebagai berikut : (1) intensitas maksimal (2) lama kerja 10-120 detik (3) irama kerja eksplosif (4) aktifitas menghasilkan asam laktat dan energi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar